Aktivitas di pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) berpotensi menyebabkan seismisitas terinduksi, yaitu gempa bumi kecil yang dipicu oleh aktivitas manusia. Untuk memastikan keamanan dan keberlanjutan operasional, pemantauan seismik yang akurat menjadi sangat penting. Menjawab tantangan ini, Pertamina Geothermal Energy Indonesia (PGE-Indonesia) telah mengambil langkah proaktif dengan mengimplementasikan sistem pemantauan canggih di ladang panas bumi mereka.

Kolaborasi Strategis: GEObit dan Pertamina Geothermal Energy

GEObit Instruments, pemimpin global dalam solusi seismik, telah memasok enam unit sensor/datalogger C100/SRi320L kepada Pertamina Gheothermal Energy Indonesia. Proyek ini bertujuan untuk membangun jaringan pemantauan seismisitas terinduksi yang andal dan presisi tinggi.

Detail Pemasangan untuk Hasil Optimal

Untuk mendapatkan data seismik dengan kualitas terbaik, pemasangan sensor dilakukan dengan sangat teliti. Berikut adalah tahapan-tahapan penting dalam proses instalasi:

1. Pengeboran Lubang: Sensor C100 ditempatkan di dalam lubang bor (borehole) sedalam 5 meter. Kedalaman ini krusial untuk mengurangi gangguan dari permukaan (noise) dan memastikan rasio sinyal terhadap noise (signal-to-noise ratio) yang sangat baik. Proses pengeboran dilakukan menggunakan mesin bor portabel yang efisien.
2. Pemasangan Casing: Setelah lubang bor selesai, pipa plastik khusus digunakan sebagai selubung (casing) untuk melindungi sensor dan memastikan integritas struktur lubang.
3. Penyemenan Presisi: Proses penyemenan dilakukan dengan hati-hati untuk mencapai kopling (sambungan) yang sempurna antara sensor, selubung, dan formasi batuan di sekitarnya. Kopling yang optimal adalah kunci untuk mentransfer gelombang seismik dari tanah ke sensor secara akurat.
4. Instalasi Sensor dan Shelter: Setelah semen mengeras sepenuhnya, sensor C100 dipasang di dalam lubang bor. Sebuah shelter atau pelindung kemudian dipasang di atas lubang bor untuk melindungi peralatan dari cuaca dan faktor eksternal lainnya.

Teknologi Canggih dengan Konsumsi Daya Rendah

Stasiun seismik yang dipasang ini dirancang untuk efisiensi tinggi. Setiap stasiun ditenagai oleh baterai 12V yang mudah diganti. Berkat konsumsi daya yang sangat rendah dari sensor C100/SRi320L, stasiun ini dapat beroperasi secara mandiri untuk jangka waktu yang sangat lama tanpa memerlukan perawatan rutin, menjadikannya solusi yang ideal untuk pemantauan jangka panjang di lokasi terpencil.

Kesimpulan: Menuju Operasi Panas Bumi yang Lebih Aman

Pemasangan jaringan pemantau seismisitas terinduksi oleh Pertamina Geothermal Energy dengan teknologi dari GEObit merupakan langkah maju yang signifikan dalam industri panas bumi di Indonesia. Dengan data yang akurat dan andal, PGE-Indonesia dapat memitigasi risiko, mengoptimalkan operasi, dan memastikan bahwa energi panas bumi yang bersih dan terbarukan dapat dimanfaatkan dengan cara yang paling aman dan bertanggung jawab.